Senin, 07 Februari 2011

Ali Brown Ratu Promosi Lewat Internet



Ali Brown adalah pendiri sekaligus CEO dari Ali International LLC, sebuah perusahaan swasta dinamis bernilai jutaan dolar, yang ditujukan untuk memberdayakan kaum perempuan di seluruh dunia. Melalui kekuatan kewirausahaannya, dia telah membantu lebih dari 50.000 anggotanya untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka.

Perempuan yang dinobatkan sebagai 'Enterprising Women of the Year' oleh Enterprising Women Magazine pada 2010 ini, memulai bisnis pertamanya pada 1999. Sejak itu, pengusaha bernama asli Alexandria Brown ini telah mengajarkan dan menginspirasi banyak orang tentang bisnis. Dia juga dikenal dengan julukan 'Ratu Ezine' karena menguasi seni promosi melalui e-mail atau newsletter alias 'e-zine.'

Berbagi rahasia
Rasanya tidak berlebihan menyebut Brown sebagai salah satu perempuan pengusaha terkemuka di internet, di era sekarang ini. Dia adalah pemilik, mentor, dan pemimpin dari sebuah grup yang membantu pemilik binsis dan pemasar internet untuk menumbuhkan bisnis mereka.

Para pengusaha mencintainya karena Brown tak segan membantu dengan berbagi rahasia pribadinya, kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat, serta pelajaran yang didapat. Pribadi yang menempati urutan pertama di Twitter untuk perempuan pengusaha yang paling banyak di-follow itu, telah menciptakan banyak program pelatihan, kursus, dan materi pembelajaran untuk membantu para anggotanya.

Tapi, semua pencapaian tersebut tidak datang dalam waktu semalam. Pada satu titik, Brown juga pernah berada di ambang kebangkrutan. Namun, dia menolak untuk menyerah begitu saja dan kembali merangkak dari bawah.

Brown memulai karier di sebuah kantor periklanan kecil di New York City. Tapi, dirinya merasa frustrasi karena tidak mampu mengubah atau meningkatkan apa pun lewat ide-idenya. Pada 1998, ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

''Saya akhirnya menyadari bahwa saya seharusnya menjadi seorang pengusaha. Saya tadinya bekerja di sebuah perusahaan kecil dan mengerjakan segala sesuatu, mulai dari berbicara dengan klien, mengurus rekening, mengambilkan kopi untuk orang-orang, sampai memperbaiki mesin faks. Ketika itulah saya sadar memiliki keahlian yang diperlukan untuk melakukan ini sendiri,'' ungkapnya seperti dikutip situs alibrown.com.

Kecelakaan kartu kredit
Tanpa seorang mentor pun yang memberikan bimbingan, Brown menceburkan diri dalam buku-buku dan kursus pemasaran, kesuksesan, serta kemakmuran. Dengan menggunakan komputer bekas yang diberikan sebagai hadiah oleh adik lelakinya, dia memanfaatkan kekuatan pemasaran online untuk membangun usahanya. Hal ini menarik baginya karena membutuhkan biaya rendah, namun memiliki jangkauan luas serta memungkinkannya bekerja dari rumah.

Masa-masa awal tersebut merupakan periode sulit bagi Brown. Sebagai pengusaha pemula, dia kesulitan mencari klien dan tidak tahu bagaimana cara memasarkan dirinya sendiri serta bangkrut.

''Saya ingat ketika suatu malam pergi ke ATM. Aku sedang akan bertemu beberapa teman untuk minum-minum, dan bahkan tidak bisa menarik uang sebesar US$20. Rekeningku tinggal US$18.56. Aku tidak akan pernah melupakannya sehingga harus menelepon mereka untuk membatalkannya kemudian pulang ke rumah. Aku telah memakai kartu kredit sampai batas maksimal. Semua yang ada telah saya gunakan untuk memulai bisnis saya,'' kisahnya.

Namun, berkat keyakinan terhadap dirinya sendiri, Brown berhasil bertahan dan melewati masa-masa sulit tersebut. Dia percaya, setiap orang mampu meraih sukses asalkan bersungguh-sungguh menginginkannya.

''Saya mempercayai diri saya sendiri. Ini adalah jalan saya. Saya mendengarkan suara hati dan tahu inilah yang harus saya lakukan. Tak lama kemudian, saya menemukan jalan keluar,'' ucapnya.

Ketika itulah, bisnis yang dibangunnya mulai menunjukkan kemajuan. Kemahiran Brown dalam memasarkan bisnisnya via e-mail newsletter atau 'e-zine' akhirnya membuatnya dijuluki gelar 'Ratu Ezine.' Dia pun berhasil menggaet banyak klien.

Kesuksesannya kian bertambah ketika Brown memutuskan menulis e-book pertamanya berjudul 'Boost Business With Your Own Ezine.' Setelah mem-posting secara online dan mengirimkannya ke sejumlah daftar e-mail, dia pun menunggu-nunggu balasan.

Siapa sangka, Brown menerima banyak balasan di kotak pesannya yang berisi lusinan pesanan. Sejak saat itu, dia menjadi otoritas dalam meningkatkan penjualan dan pemasaran via penerbitan e-mail, termasuk menjadi kontributor tetap untuk situs forbes.com.



Writer : Yulia Permata Sari
Source : http://www.mediaindonesia.com/mediaperempuan

0 komentar:

Posting Komentar